Pendidikan Yang
Baik Di Sekolah Dasar
Perencanaan
pendidikan yang baik. Pendidikan yang baik untuk sekolah dasar adalah
pendidikan teknologi yang diseimbangkan dengan pendidikan karakter dan juga
pendidikan akhlak. Perencanaan pendidikan yang dibutuhkan masyarakat masa depan
adalah perencanaan yang didorong oleh pembangunan IPTEK dan didukung dengan
pendidikan karakter yang baik. Maksudnya yaitu tujuan pembangunan nasional akan
lebih dekat dan mendapat support dari masyarakat secara utuh. Dan selanjutnya
dunia masa depan, era globalisasi sebagai abad informasi dan kemajuan ilmu
pengetahuan serta teknologi (IPTEK), yang akan mengubah gaya hidup masyarakat
Indonesia yang sedang menuju ke arah masyarakat industri. Perubahan masyarakat
masa depan menuntut suatu visi pendidikan dan pelatihan yang jelas. Era
teknologi komunikasi akan lebih mendekatkan manusia satu dengan yang lain,
sehingga dinamika tersebut harus ditampung untuk lebih mensukseskan tercapainya
tujuan pembangunan nasional. Visi strategis tersebut harus dapat mengarahkan
proses perencanaan pendidikan dan pelatihan nasional, sehingga dengan demikian
program-program pembangunan nasional yang diprioritaskan pada bidang
pendidikan, ekonomi, sosial budaya yang akan di support oleh adanya Sumber Daya
Manusia Indonesia yang cerdas dan terampil sesuai dengan kebutuhan masyarakat
global tetapi tidak melupakan faktor moral ( akhlak ) yang dimiliki masyarakat.
Jadi
menurut saya perencanaan pendidikan yang baik untuk sekolah dasar yakni pendidikan
dengan mengembangkan IPTEK tanpa melupakan budaya ketimuran atau dengan
pendidikan karakter yang mengiringinya. Sehingga perkembangan bangsa bisa
berjalan dengan baik, pendidikan karakter dan pendidikan umum termasuk
perkembangan iptek bisa berjalan secara simbang. Dengan demikian akan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter baik dan bisa membawa bangsa kearah yang lebih baik
dan menjadi negara maju yang berkarakter baik dan kuat.
Pelaksanaan
pendidikan yang baik. Dalam pelaksanaan perencanaan yang baik diperlukan
dukungan dari berbagai pihak agar tujuan dari perencanaan tersebut bisa
tercapai. Pemerintah sebaiknya meratakan dan memfasilitasi agar perkembangan
teknologi dapat maksimal. Orang tua, guru dan masyarakat dapat melakukan
pengawasan disertai pendidikan karakter yang sesuai agar perkembangan teknologi
yang terjadi dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga berdampak positif untuk
perkembangan masyarakat terutama siswa sehingga nantinya dapat tercipta SDM
yang berkualitas dan berkarakter. Orangtua dan guru sebagai contoh atau role model bagi siswa sehingga segala
tingkah polahnya ditiru oleh anak ataupun siswa. Jadi dalam pendidikan karakter
mereka yang mampu mempengaruhi karakter
peserta didik atau anaknya. Guru dan orang tua membantu membentuk watak anak.
Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru atau orangtua, cara guru
atau orang tua berbicara, bagaimana guru atau orangtua bertoleransi, dan
berbagai hal terkait lainnya.
Hasil
dari perencanaan dan pelaksanaan pendidikan yang baik. Dengan adanya
perencanaan dan pelaksanaan yang baik diharapkan hasil yang baik pula yaitu
sumber daya manusia yang cerdas, terampil, dan berkarakter baik, berakhlak
mulia dan bisa membawa bangsa ke arah yang lebih baik dan menjadi negara maju
yang berkarakter baik dan kuat. Sehingga bangsa dapat berkembang dengan pesat
dan mudah mencapai segala hal yang menjadi tujuan.
Bahan
ajar dan materi yang baik untuk anak sekolah dasar. Bahan ajar untuk anak sd
sebaiknya bahan ajar yang menggunakan media pembelajaran yang memberikan contoh
konkret atau contoh yang sebenanya, sehingga anak – anak dapat menerapkannya
dalam kehidupan mereka sehari – hari. Bahan ajar sebaiknya disesuaikan dengan kurikulum,
karakteristik sasaran, tuntutan pemecahan masalah belajar.
Bahan
ajar yang menarik dapat membuat siswa dengan mudah memahami materi yang
disampaikan. Komunikasi antara siswa dan guru juga dapat berjalan secara
efektif dan interaksinya juga dapat terjalin dengan baik. Guru juga akan lebih
kreatif untuk menciptakan bahan ajar baru yang tidak membosankan dan dapat
sesuai dengan kondisi siswa maupun lingkungannya.
Lingkungan
belajar yang baik. Lingkungan belajar yang nyaman
memudahkan peserta didik untuk berkonsentrasi. Lingkungan
tersebut harus memenuhi beberapa faktor yaitu keamanan, ketenangan, keakraban
atau kekeluargaan.
Lingkungan keluarga : Cara mendidik
orang tua (bersifat otoriter, liberal, dan demokrasi). Didikan dari orang tua
juga sangat berpengaruh. Anak biasanya cenderung tidak mau belajar jika orang
tuanya terlalu banyak menuntut. Jadi sebaiknya orangtua tidak terlalu mengekang
dan menuntut anaknya, orangtua hanya perlu memberikan dukungan dan fasilitas
yang diperlukan anak. Suasana keluarga yang harmonis dan dapat memberikan
dukungan sepenuhnya kepada peserta didik sehingga siswa memiliki kemauan dan
motivasi belajar yang tinggi. Keadaan ekonomi keluarga juga berpengaruh
terhadapa motivasi belajar anak.
Lingkungan sekolah : Di kelas sebaiknya kelas cukup besar dengan
jumlah peserta didik yang tidak terlalu banyak sehingga guru dapat memonitor
setiap peserta didik. Kelas yang baik dan produktif adalah kelas yang nyaman
secara tata ruang, memunculkan motivasi internal peserta didik untuk belajar,
kegiatan guru yang terarah serta kegiatan monitor terhadap peserta didik. Guru
dapat meningkatkan kreativitas siswanya. Terdapat papan – papan yang berisi
karya siswa yang tertempel pada dindidng kelas. Komunikasi yang baik antara
siswa dan guru juga antara siswa dengan siswa lainnya sehingga rasa
kekeluargaan yang terjalin bisa berjalan dengan harmonis dan murid bisa nyaman
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Lingkungan masyarakat : Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh
terhadap belajar siswa, masyarakat yang terdiri dari orang tua yang terpelajar,
penjudi, suka mencuri, dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik. Akan
berpengaruh jelek kepada anak yang berada disekitarnya siswa berpengaruh ikut
berbuat seperti yang dilakukan orang-orang disekitarnya. Akibatnya belajar
terganggu dan siswa kehilangan semangat belajar karena perhatiannya semula
terpusat kepada pelajaran. Akahirnya terpengaruh terhadap perbuatan yang selalu
dilakukan orang-orang disekitarnya. Sebaliknya, jika di lingkungan masyarakat
adalah orang-orang yang terpelajar, mereka mendidik dan menyekolahkan
anak-anaknya dengan antusias dan cita-cita yang luhur agar supaya masa depan
anaknya atau siswa terpengaruh dengan hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang
disekitarnya. Masyarakat juga sebaiknya mendukung berbagai program yang
bersifat mengembangkan siswa baik dalam bidang akademik maupun bidang non
akademik (kreativitas).
Sumber
belajar yang baik. Pada hakekatnya, alam semesta ini
merupakan sumber belajar bagi manusia sepanjang massa termasuk berupa
data, orang atau benda.
Dalam memilih sumber belajar harus
memperhatikan kriteria sebagai berikut: (1) ekonomis: tidak harus terpatok pada
harga yang mahal; (2) praktis: tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit
dan langka; (3) mudah: dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita; (4)
fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan; (5)
sesuai dengan tujuan: mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat
membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.
Lingkungan yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber belajar terdiri dari : (1) lingkungan sosial dan (2) lingkungan
fisik (alam). Lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk
mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta
didik akan cinta alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam.
Darimanapun
sumber belajar siswa yang terpenting adalah sesuai dengan peserta didiknya
sehingga materi yang disampaikan bisa terserap dengan baik oleh peserta didik.
Guru
/ Pendidik yang baik. Agar dapat menjadi guru yang baik maka pendidik harus
memenuhi beberapa kriteria salah satunya adalah berhasil membuat siswanya
mengerti dan memahami materi yang disampaikan sesuai dengan kemampuan peserta
didiknya. Bersabar saat menghadapi peserta didiknya, bisa memotivasi siswa,
disiplin dan kreatif, tidak membeda – bedakan peserta didik menurut kondisi
ekonominya, tidak hanya bisa memberikan sanksi tetapi lebih baik memberikan
penjelasan dan pemahaman kepada muridnya, sedangkan menurut Al Qur`an, seorang
guru bukan hanya bisa memahami yang tanpak nyata, namun juga mampu memahami
sebab di balik yang tampak itu. Dengan bahasa lain, seorang yang ideal adalah
orang yang memiliki kebijaksanaan, di mana dia mampu mencari akar sebuah
permasalahan.
Kriteria
siswa yang baik, kriteria tersebut antara lain :
Taat
kepada Tuhannya rajin beribadah dan berdoa, di
sekolah maupun di rumah, jujur, selalu bersikap optimis, berikap
dinamis, disiplin, memiliki
prioritas dan cita – cita, percaya diri, belajar
dari keberhasilan orang lain, tidak mudah puas atas suatu
keberhasilan, positif thinking, cermat/teliti, menganggap
kegagalan awal suatu keberhasilan,
instropeksi
diri, mau menerima kritikan orang lain untuk kemajuan, menerapkan prinsip menghormati yang tua, sama besar diajak
berkawan, dan yang kecil disayangi, bertutur dan bertingkah laku secara wajar
sebagai seorang siswa, jangan seperti orang dewasa, usahakan untuk mematuhi
segala aturan dan tata tertib sekolah
maupun waktu belajar dengan ikhlas, suka membantu teman yang kesulitan belajar
tanpa mengharap pamrih. Tidak mengharap untuk ditraktir, misalnya.
Waktu
belajar yang baik :
Saat anda bangun di pagi hari (Pukul 02.30- 04.00) : Ini
adalah waktu yang paling ideal untuk belajar. Bahkan disebutkan bahwa daya
serap materi belajar bisa mencapai 90%-100%.
Sore Hari
: Sore hari setelah anda mandi merupakan waktu yang cocok juga untuk belajar.
Bagi anda yang punya kebiasaan tidur siang, sore hari tentu badan anda akan
kembali segar. Dengan kemungkinan daya serap materi pelajaran sekitar 60%-70%
Sebelum jam istirahat atau tidur sekitar (Pukul 20.00-22.00) : Rentang
waktu ini juga masih dapat dimanfaatkan dengan baik untuk belajar. Daya serap
anda pada materi pelajaran pada umumnya akan menurun pada jam-jam ini, yaitu
hanya sekitar 20%-30%.
Belajar di waktu luang : Waktu luang
yang spontanitas seperti itu bisa Anda manfaatkan untuk belajar lebih efektif.
Sebab terkadang Anda memprogram atau mengatur jadwal belajar tetapi tidak
efektif dengan beragam sebab
Cara
/ teknik belajar yang baik : Memberikan teknik belajar yang menyenangkan agar
anak tidak mudah bosan dengan cara menyelipkan sedikit games atau permainan saat
mengajar. Mengajarkan teknik memahami materi pembelajaran dari pada menghafalkan
karena pemahaman akan bertahan lebih lama dari pada hafalan. Memberikan contoh
konkrit dalam kehidupan sehari – hari yang berhubungan dengan materi pelajaran
sehingga anak bisa mengidentifikasi pelajaran yang telah diperolehnya dari
sekolah serta mampu memberikan contoh nyata bila di tanya oleh guruya. Teknik
belajar kelompok, siswa dapat menyelesaikan masalah dengan cara berdiskusi
dengan anggota kelompoknya, selain itu juga dapat menumbhkan keakraban siswa.
Pembentukan
kompetensi atau kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baik : Lingkungan
memberikan pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan berbagai sifat, sikap,
perasaan, pemikiran, kompetensi
atau kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan unsur
psikologis lainnya. Manusia sejak lahir memiliki potensi untuk dikembangkan.
Tugas pendidikan ini mengantarkan misi yang berpotensi kearah manusia yang
seutuhnya yang diingikan, dengan mendayagunakan kesempatan dan sarana yang ada
dalam lingkungan hidupnya. Lingkungan pendidikan pertama dan utama adalah
keluarga yang merupakan lingkungan terpenting sampai anak mulai masuk sekolah.
makin bertambah usia manusia, peranan sekolah dan masyarakat luas makin
penting, namun peran keluarga tidak terputus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar