Rabu, 23 Maret 2016

Makalah HAKIKAT SASTRA ANAK



BAB I
HAKIKAT SASTRA ANAK
A.    Latar Belakang
Semua orang mengetahui, bahwa banyak manfaat sastra, antara lain sebagai media pendidikan dan hiburan, membentuk kepribadian anak, serta menuntun kecerdasan emosi anak. Hal ini, karena dalam sastra anak terkandung pesan moral yang dapat membangun kepribadian positif pada anak.
Berkenaan dengan manfaat tersebut, maka kita harus mampu membedakan, memilih sastra yang cocok dan layak dikonsumsi oleh anak – anak dengan rambu – rambu kita harus memahami apa itu sastra anak. Oleh karena itu, pada bab ini dibahas hakeka sastra anak, karakteristik sastra anak, dan ragam sastra anak.

B.     Hakikat sastra anak
Sastra anak dapat didefinisikan dengan memperhatikan definisi sastra secara umum dan sastra secara bagaimana yang sesuai untuk anak. Mengenai hal ini ada beberapa pandangan berikut ini. Pertama, sastra anak adalah sastra yang sengaja memang ditujukan untuk anak – anak. Misal buku atau majalah anak-anak. Contohnya Bobo, Mentari, dan lain-lain. Kedua, sastra anak berisi cerita anak. Isi cerita yang dimaksud adalah cerita yang menggambarkan pengalaman, pemahaman dan perasaan anak. (Huck, et al.,1987:5). Ketiga, sastra anak adalah sastra yang ditulis oleh anak-anak. Pandangan ini memang cukup beralasan karena hanya anak-anak yang benar-benar dapat mengekspresikan pengalaman, perasaan dan pemikirannya dengan jujur dan akurat. Akan tetapi, tidak dapat disangkal bahwa orang dewasa dapat menulis sastra anak. Beberapa nama tersebut adalah Anton Hilman, Laila S, dan juga J.K Rowling penulis novel laris Harry Potter. Keempat, ada juga pandangan bahwa sastra anak adalah sastra yang berisi nilai-nilai moral atau pendidikan yang bermanfaat yang bagi anak untuk mengembangkan kepribadiannya menjadi anggota masyarakat yang beradab dan berbudaya. Pandangan ini merupakan pandangan yang paling “longgar” dalam membatasi apa itu sastra anak. Oleh karena itu Stewig (1980) misalnya, memandang bahwa sastra orang dewasa pun dapat digunakan sebagai “sastra anak” apabila mengandung nilai-nilai moral yang positif bagi anak. Contohnya adalah cerita rakyat yang pada umumnya berisi cerita tentang orang atau binatang yang diturunkan dari mulut ke mulut dan merupakan karya kolektif masyarakat masa lalu ini mengandung nilai-nilai moral yang bermanfaat bagi generasi muda, termasuk anak-anak.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sastra anak adalah karya imajinatif dalam bentuk bahasa yang berisi pengalaman, perasaan dan pikiran anak yang khusus ditujukan bagi anak-anak, ditulis oleh pengarang anak-anak maupun pengarang dewasa. Topik sastra anak dapat mencangkup semua yang dekat dengan dunia anak, kehidupan manusia, binatang, tumbuhan yang mengandung nilai-nilai pendidikan, moral, agama, dan nilai-nilai posiif lainnya.

C.    Karakteristik Sastra Anak
            Karakteristik atau ciri-ciri sastra anak dapat dilihat dari berbagai segi, setidaknya dari dua segi, yaitu :
1.      Segi kebahasaan
a.       Struktur kalimat
Cerita anak biasanya menggunakan kalimat sederhana, dapat berupa kalimat tunggal, kalimat berita, kalimat tanya, atau kalimat perintah sederhana.

b.      Pilihan kata
Sastra anak pada umumnya menggunakan kata-kata yang sudah dikenal oleh anak-anak dalam kehidupan sehari-harinya.

c.       Gaya bahasa/ majas
Sedikit sekali digunakan majas, karena sastra anak lebih banyak menggunakan kata-kata konkret.
2.      Segi kesastraan
Dapat dilihat dari unsur intrinsiknya, terutama pada karya fiksi. Dalam hal ini ciri itu dilihat dari unsur intrinsik utama karya sastra, yaitu :
a.       Alur cerita
Alur adalah rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis menurut hukum kausalitas (sebab-akibat).

b.      Karakter/ tokoh cerita
Dilihat dari individunya, tokoh cerita anak dapat berupa manusia, binatang atau tanaman, bahkan benda lain seperti peralatan rumah tangga. Apabila tokoh cerita berupa manusia, biasanya yang menjadi tokoh utama adalah anak-anak.
Dilihat dari kompleksitas karakter, cerita anak-anak biasanya berisi tokoh yang berwatak datar. Watak tokoh cerita itu dapat dikenali dengan jelas apakah itu tokoh baik atau tokoh jahat. Pada cerita anak, jarang dijumpai tokoh yang berwatak banyak, yaitu tokoh yang memiliki unsur baik dan jahat sekaligus.

c.       Tema
Cerita anak biasanya memiliki tema tunggal tanpa subtema. Hal ini terkait dengan kemampuan anak yang terbatas dalam menggali tema dalam bacaan.

D.    Jenis Ragam Sastra Anak
Genre dapat dipahami sebagai suatu macam atau tipe kesastraan yang memiliki karakteristik umum (Lukens, 2003:13). Genre sastra anak menurut Lukens (2003:14-34) membagi sastra anak secara rinci namun terjadi ketumpangtindihan disana-sini karena suatu cerita dapat dimasukkan dalam lebih dari satu subgenre dengan kriteria yang berbeda. Secara garis besar Lukens mengelompokkan genre sastra anak ke dalam 5 macam, yaitu:
1.      Realisme
Realisme dalam sastra dapat dipahami bahwa cerita yang dikisahkan itu mungkin saja ada dan terjadi walau tidak harus bahwa memang benar-benar ada dan terjadi. Peritiwa dan jalinan cerita yang dikisahkan masuk akal, logis.
  1. Cerita realisme
Cerita realistik biasanya bercerita tentang masalah-masalah sosial dengan menampilkan tokoh utama yang protagonis sebagai pelaku cerita. Masalah-masalah yang dihadapai tokoh itulah yang menjadi sumber pengembangan konflik dan alur cerita.

  1. Realime binatang
Merupakan cerita tentang binatang yang bersifat nonfiksi. Bercerita tentang bentuk fisik, habitat, cara dan siklus hidup dari binatang. Pendeknya, realisme binatang berwujud deskripsi tentang binatang yang tidak mengandung personifikasi. Cerita realisme juga dapat dituliskan dengan lebih menarik, misalnya cerita tentang penjelajahan dan penemuan kebiasaan hidup, cara bertahan hidup, cara bergaul dengan sesamanya, dan lain-lain yang realistik tentang kehidupan binatang baik binatang jinak dan familiar maupun yang buas atau langka, seperti tayangan Planet Satwa, Killer Instinc, atau Wild Africa yang dapat disaksikan di televisi yang ternyata cukup menarik minat.

  1. Realisme Historis
Cerita realisme historis mengisahkan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Contoh:Perang Diponegoro, Perang Paderi, Untung Suropati yang memang memiliki fakta kesejarahan. Realisme historis pada hakikatnya memang sejarah, sejarah yang ditulis dengan memperhatikan keindahan bahasa dan cara-cara penuturan. Untuk menjadi sastra anak, realisme historis haruslah dikemas dalam dengan cara penuturan dan bahasa yang sederhana dan lazimnya dilengkapi dengan gambar-gambar.

  1. Realisme Olahraga
Cerita tentang berbagai hal yang berkaitan dengan dunia olahraga. Realisme olahraga berkaitan dengan bermacam jenis dan tim olahraga dan para olahragawan yang terkenal seperti David Beckam untuk sepakbola, Mohammad Ali untk tinju, Susi Susanti untuk bulutangkis. Realisme olahraga dapat dipakai untuk menanamkan karakter fair play, kejujuran, kedisiplinan, dan lain-lain, untuk pengembangan diri anak.

2.      Fantasi
Fantasi dapat dipahami sebagai cerita yang menawarkan sesuatu yang sulit diterima. Fantas sering juga disebut cerita fantasi dan perlu dibedakan dengan cerita rakyat fantasi yang tidak pernah dikenali siapa penulisnya mencoba menghadirkan sebuah dunia lain di samping dunia realitas.
a.       Cerita fantasi
Dapat dipahami sebagai cerita yang menampilkan tokoh, alur, atau tema yang derajat kebenarannya diragukan, baik menyangkut (hampir) seluruh maupun hanya sebagian cerita. Contohnya adalah cerita yang mengisahkan manusia biasa dapat berkawan dengan hantu, jin, atau makhluk halus lainnya seperti sinetron Jin dan Jun dan Tuyul dan Mbak Yul yang pernah ditayangkan ditelevisi.

b.      Cerita Fantasi tinggi
Dimaksudkan sebagai cerita yang pertama-tama ditandai oleh adanya fokus konflik antara yang baik dan yang jahat. Konflik semacam ini sebenarnya merupakan tema umum yang telah mentradisi dan kebanyakan cerita memenangkan yang baik. Contoh cerita terkenal misalnya adalah Lord of the Ring (JRR. Tolkien) bahkan filmnya juga banyak digemari. Latar dapat bervariasi, biasanya masa lampau, namun sering berbeda dengan latar kehidupan kita.
c.       Fiksi Sain
Cerita ini biasanya lebih mengutamakan konflik, misalnya konflik kepentingan nilai-nilai kemanusiaan, daripada unsur penokohan. Secara tradisional fiksi sain sering berkaitan dengan kehidupan di masa depan atau sebagai variasi ditampilkan tokoh dari masa lampau atau masa mendatang. Fiksi sain dapat juga berkaitan atau menampilkan tokoh manusia robot atau robot manusia.

Selasa, 22 Maret 2016

Etika Pancasila



A.    Pengertian Etika
Etika berbeda dengan etiket, etika adalah kajian ilmiah yang terkait dengan etiket atau moralitas, sedangkan etiket itu sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai aturan kesusilaan atau sering disebut sebagai sopan santun.
Secara etimologis (asal kata), etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Istilah ini identik dengan moral yang berasal dari bahasa Latin, mos yang jamaknya mores  yang berarti adat atau cara hidup. Meskipun memiliki kesamaan arti namun dalam pemakaian sehari – hari kedua kata ini digunakan secara berbeda. Moral atau moralitas lebih menunjukkan pada perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika digunakan untuk mengkaji sistem nilai yang ada [Zubair, 1987:13]. Dalam bahasa Arab padanan kata etika adalah akhlak yang merupakan jamak kata khuluk yang berarti perangai (tingkah laku atau tabiat) [Zakky, 2008: 20].
B.     Aliran – aliran Besar Etika
Dalam kajian etika ada tiga aliran / teori besar yakni :
1.      Etika Deontologi
2.      Etika Teleologi, dan
3.      Etika Keutamaan
Setiap aliran memiliki sudut pandang sendiri – sendiri dalam menilai apakah suatu perbuatan dikatakan baik atau buruk.
1.      Etika Deontologi
Etika ini memandang bahwa tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban, aliran ini tidak mempersoalkan dampak dari perbuatan tersebut baik atau buruk. Menurut Immanuel Kant (1734 – 1804), kebaikan adalah ketika seseorang melaksanakan apa yang sudah menjadi kewajibannya. Kant menolak akibat dari suatu tindakan dijadikan sebagai dasar untuk menilai tindakan tersebut, karena akibat tadi tidak menjamin universalitas dan konsistensi dalam bertindak dan menilai suatu tindakan (Keraf, 2002:9).
Kewajiban moral sebagai manifestasi dari hukum moral adalah sesuatu yang sudah tertanam dalam diri setiap pribadi manusia yang bersifat universal. Etika deontologi menekankan bahwa kebijakan / tindakan harus didasari oleh motivasi dan kemauan baik dari dalam diri, tanpa mengharapkan pamrih apapun dari tindakan yang dilakukan (Kuswanjono, 2008:7). Ukuran kebaikan dalam teori deontologi adalah kewajiban, kemauan baik, kerja keras dan otonomi bebas.


2.      Etika Teleologi
Pandangan dalam etika teleologi yaitu bahwa suatu tindakan dilihat berdasarkan tujuan atau akibat dari perbuatan itu. Etika teleologi membantu kesulitan etika deontologi ketika menjawab apabila dihadapkan pada situasi konkrit yakni ketika dihadapkan pada dua atau lebih kewajiban yang bertentangan satu dengan yang lain. Jawaban yang diberikan oleh etika teleologi bersifat situasional yaitu memilih mana yang membawa akibat baik meskipun harus melanggar kewajiban, nilai norma yang lain.
Etika teleologi digolongkan menjadi dua yakni egoisme etis dan utilitarianisme.
a.       Egoisme etis, memandang bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang berakibat baik untuk pelakunya.
b.      Utilitarianisme menilai bahwa baik buruknya suatu perbuatan tergantung bagaimana akibatnya terhadap banyak orang. Dikatakan baik apabila mendatangkan manfaat yang besar dan memberi manfaat bagi sebanyak mungkin orang. Etika utilitarianisme lebih bersifat realistis, terbuka terhadap beragam alternatif tindakan dan berorientasi pada kemanfaatan yang besar dan menguntungkan banyak orang (Wenz, 2001:86).
Etika utilitarianisme ini menjawab pertanyaan etika egoisme, bahwa kemanfaatan banyak orang-lah yang lebih diutamakan. Kemanfaatan diri diperbolehkan sewajarnya, karena kemanfaatan itu harus dibagi kepada yang lain.
Meskipun demikian utilitarianisme memiliki kekurangan, menurut Sonny Keraf (2002: 19-21) mencatat ada enam kelemahan etika ini, yakni :
1.      Adanya ketidakadilan terutama terhadap minoritas.
2.      Masyarakat lebih melihat kemanfaatan dari sisi yang kuantitas – materialistis, kurang mementingkan manfaat yang non-material.
3.      Karena kemanfaatan yang banyak diharapkan dari segi material yang tentu berkaitan dengan ekonomi, maka untuk atas nama ekonomi tersebut hal – hal yang terkait nasionalisme, martabat bangsa akan terabaikan.
4.      Etika utilitarianisme sering melihat kemanfaatan pada jangka pendek, sehingga tidak melihat akibat jangka panjangnya.
5.      Etika utilitarianisme tidak menganggap penting nilai dan norma tapi lebih pada orientasi hasil.
6.      Etika utilitarianisme sulit menentukan mana yang lebih diutamakan antara manfaat yang besar tetapi dirasakan oleh masyarakat yang sedikit atau manfaat yang dirasakan oleh banyak masyarakat meskipun manfaatnya kecil.
Menyadari kelemahan diatas etika utilitarianisme dibagi menjadi dua tingkatan yaitu utilitarianisme aturan dan tindakan. Atas dasar ini maka, pertama setiap kebijakan harus dicek apakah bertentangan dengan nilai dan norma atau tidak, bila bertentangan maka harus ditolak meskipun memiliki manfaat yang besar. Kedua kemanfaatan harus dilihat tidak hanya yang bersifat fisik saja tetapi juga non-fisik. Ketiga terhadap masyarakat yang dirugikan perlu pendekatan personal dan kompensasi yang memadai untuk memperkecil kerugian material dan non-material.
3.      Etika Keutamaan
Etika ini tidak mempersoalkan akibat suatu tindakan, tidak juga mendasarkan pada penilaian moral pada kewajiban terhadap hukum moral universal, tetapi pada pengembangan karakter moral pada diri setiap individu. Karakter moral ini dibangun dengan cara meneladani perbuatan – perbuatan baik yang dilakukan oleh para tokoh besar. Sementara kelemahan etika ini adalah ketika terjadi dalam masyarakat majemuk, maka tokoh yang dijadikan panutan juga beragam sehingga konsep keutamaan menjadi beragam pula dan keadaan ini dikhawatirkan akan menimbulkan benturan sosial. Akan tetapi kelemahan ini dapat diatasi dengan cara mengarahkan keteladanan tidak pada figur tokohnya tetapi pada perbuatan baik yang dilakukan oleh tokoh itu sendiri, sehingga akan menimbulkan prinsip – prinsip umum tentang karakter yang bermoral itu seperti apa.
C.     Etika Pancasila
Etika pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai – nilai pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Suatu perbuatan dikatakan baik bukan hanya apabila tidak bertentangan dengan nilai – nilai tersebut namun juga sesuai dan mempertinggi nilai – nilai pancasila tersebut.
            Etika pancasila berbicara tentang nilai –nilai yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Nilai yang pertama adalah ketuhanan. Secara hierarkis nilai ini bisa diakatan sebagai nilai yang tertinggi karena menyangkut nilai yang bersifat mutlak. Seluruh nilai kebaikan diturunkan dari nilai ini, suatu perbuatan dikatakan baik apabila tidak bertentangan dengan nilai, kaidah dan hukum Tuhan. Secara empiris dapat dibuktikan bahwa setiap perbuatan yang melanggar nilai, kaidah dan hukum Tuhan baik itu kaitannya dengan hubungan antara manusia maupun alam semesta pasti akan berdampak buruk.
            Nilai yang kedua adalah kemanusiaan. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai – nilai kemanusiaan. Prinsip pokok dalam nilai kemanusiaan pancasila adalah keadilan dan keadaban. Karena itu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai – nilai kemanusiaan yang didasarkan pada konsep keadilan dan keadaban.
            Nilai yang ketiga adalah persatuan. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan kesatuan. Sikap egois dan menang sendiri merupakan perbuatan buruk, demikian pula sikap yang memecah belah persatuan.
            Nilai yang keempat adalah kerakyatan. Dalam kaitan dengan kerakyatan ini terkandung nilai lain yang sangat penting yaitu nilai hikmat /  kebijaksanaan dan permusyawaratan. Kata hikmat / kebijaksanaan berorientasi pada tindakan yang mengandung nilai kebaikan tertinggi. Atas nama kebaikan, pandangan minoritas belum tentu kalah dibandingkan mayoritas. Dengan demikian perbuatan belum tentu baik apabila disetujui / bermanfaat untuk orang banyak, namun perbuatan itu baik jika atas dasar musyawarah yang didasarkan pada konsep hikmat / kebijaksanaan.
            Nilai yang kelima adalah keadilan. Apabila pada sila kedua disebutkan kata adil, maka kata tersebut lebih dilihat dalam konteks manusia selaku individu. Adapun nilai keadilan pada sila kelima ini lebih diarahkan pada konteks sosial. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip keadilan masyarakat banyak. Menurut Kohlberg (1995: 37), keadilan merupakan kebajikan utama bagi setiap pribadi dan masyarakat. Keadilan mengandaikan sesama sebagai partner yang bebas dan sama derajatnya dengan orang lain.
            Melihat nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila, maka pancasila dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai – nilai yang ada tidak hanya bersifat mendasar namun juga realistis dan aplikatif. Nilai – nilai tersebut bila dalam istilah Notonegoro merupakan nilai yang bersifat abstrak umum dan universal.

Makalah Pertidaksamaan Kuadrat



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

          Dengan memohon Ridho Allah SWT  saya memanjatkan puji syukur atas nikmat yang telah dilimpahkan kepada saya sehingga saya mampu memanfaatkan sepuluh jari kami untuk membuat makalah ini, semoga seluruh nikmat yang telah diberikan-Nya senantiasa membawa keberkahan, amin. Selanjutnya shalawat kami panjatkan kepada Nabi kita Muhammad SAW  semoga kita semua diberi syafa’atnya kelak di yaumul kiamah. Amin
          Makalah mengenai “ Pertidaksamaan Kuadrat ” ini akhirnya dapat saya selesaikan. Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini baik dalam penggunaan bahasa yang belum memenuhi kaidah bahasa Indonesia yang benar, maupun dari isi makalah saya sendiri. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca makalah Ini.
Sekali lagi saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT semoga ilmu yang saya dapat bermanfaat dan berguna dalam kehidupan. Amin.

Wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh.



           





                                                                                                            Malang, Agustus 2015



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i  
DAFTAR ISI................................................................................................. ii  
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................     
a.       Latar Belakang.............................................................................................. 1   
b.      Rumusan Masalah.......................................................................................... 1   
c.       Tujuan............................................................................................................ 1   
BAB  II  PEMBAHASAN...........................................................................     
a.       Pengertian pertidaksamaan........................................................................... 2
b.      Pertidaksamaan kuadrat............................................................................... 2
BAB III PENUTUP.....................................................................................     
a.       Kesimpulan................................................................................................... 5    
b.      Saran ............................................................................................................ 5    

Daftar pustaka............................................................................................ 6



BAB 1
PENDAHULUAN


a.        Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat penting dalam kehidupan sehari – hari. Manusia dalam melakukan kegiatan sehari – hari tentunya tidak lepas dari apa yang ada dalam matematika. Akan tetapi kebanyakan orang tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya tersebut merupakan bagian dari matematika. Kegiatan – kegiatan seperti menghitung bilangan, menjumlahkan dan lain sebagainya merupaka bagian dari cabang ilmu matematika yang paling dasar.


b.        Rumusan Masalah
Dalam makalah ini terdapat beberapa rumusan masalah yaitu:
a.        Apa itu pertidaksamaan ?
b.       Apa itu pertidaksamaan kuadrat ?
c.        Apa itu interval dan macam – macam grafik fungsi kuadrat ?
d.       Bagaimana cara menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat?


c.         Tujuan
a.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pertidaksamaan.
b.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pertidaksamaan kuadrat.
c.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud interval dan macam – macam grafik fungsi kuadrat.
d.      Untuk mengetahui bagaimana cara menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat.



BAB 2

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pertidaksamaan.
Suatu kalimat matematika yang memuat satu atau lebih perubahan dan relasi “lebih dari”, “lebih dari atau sama dengan”, “kurang dari”, atau “kurang dari sama dengan”, disebut dengan pertidaksamaan.

Contoh :
a.        
b.       
c.        
d.       
B.     Pertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang memiliki variabel dimana pangkat  dari variabel tersebut adalah bilangan  asli  dan pangkat tertingginya adalah 2.
Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat dalam variabel x adalah
(i) ax²+ bx + c > 0
(ii) ax²+ bx + c≥0
(iii) ax²+ bx + c < 0
(iv) ax²+ bx + c≤0
dimana a, b, c dan x elemen bilangan riil (nyata) dan a≠0.
Sebelum kita bahas tentang metode penyelesaian pertidaksamaan kuadrat, kita akan ulas kembali tentang interval/selang serta grafik fungsi kuadrat yang akan membantu kita dalam menentukan himpunan penyelesaian pertidak samaan kuadrat nantinya.
1. Interval/Selang
Interval merupakan himpunan bagian bilangan riil. Sebuah interval dapat dilukiskan pada garis bilangan yang berbentuk ruas garis(segmen garis) dan terdapat tanda lebih tebal pada titik yang bersesuaian.
interval2
2. Grafik Fungsi Kuadrat
Suatu Grafik fungsi kuadrat berbentuk parabola dengan persamaan y=ax²+bx+c dengan a, b, c elemen bilangan riil dan a≠0. Grafik fungsi kuadrat ini memiliki sifat :
  • Jika a>0 grafik fungsi terbuka ketas, dan sebaliknya jika a<0 grafik fungsi terbuka kebawah.
  • Mmemotong sumbu y jika x=0 dan memotong sumbu x jika y=0.
  • Titik potong terhadap sumbu x ditentukan oleh suatu nilai.
Diskriminan (D=b²-4ac) berlaku ketentuan :
  1. D>0 maka parabola memotong sumbu x di dua titik.
  2. D=0 maka parabola menyinggung sumbu x.
  3. D<0 maka parabola tidak memotong sumbu x.
Macam-macam Grafik fungsi kuadrat dapat ditentukan berdasarkan a>0 dan D<0 maka termasuk definit positif  dan jika a<0 dan D<0 disebut definit negatif. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.
interval

Langkah-langkah menyelesaian Pertidaksamaan Kuadrat :
1.      Rubahlah pertidaksamaan kuadrat menjadi persamaan kuadrat
2.      Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat tersebut seperti telah dijelaskan pada materi persamaan kuadrat.
3.      Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat pada garis bilangan.
4.      Tentukan mana yang termasuk daerah + dan mana yang termasuk daerah -.
5.      Tuliskan Hp sesuai soal yang diminta.
contoh :
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari   – 2x – 24 < 0
Jawab:
 – 2x – 24 < 0
(x -6)(x +4) < 0
= 6    = -4
Apabila diletakkan ke garis bilangan, daerah yang berharga negatif adalah -4 < x < 6 sehingga daerah tersebut merupakan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan  – 2x – 24 < 0
2. Tentukan himpunan penyelesaian x– 2x – 3 ≤ 0
Jawab :
a.       Bentuk menjadi persamaan x– 2x – 3 = 0
b.      Difaktorkan (x – 3) (x + 1) = 0,
maka x = 3 atau x=-1
c.       Berdasarka soal daerah yang diminta ≤0  berarti yang bertanda -, sehingga berdasarkan gambar HP {x│-1 ≤ x ≤ 3}.



BAB III
PENUTUP
a.    Kesimpulan
Pertidaksamaan kuadrat (dalam x ) adalah pertidaksamaan dimana pangkat  dari  x adalah bilangan  asli  dan pangkat tertingginya adalah 2.

b.      Saran
Dalam pembutan makalah ini kami menyadari banyak  kekeliruan dan masih jauh dari kata sempurna, Oleh karena itu kami mengharapkan dari semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang bersipat membangun,untuk kelancaran pembuatan makalah selanjutnya. Namun, kami berharap makalah kami bisa bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pemakalah…. Amiiin ya Robbal Alamiiin!!!