Selasa, 01 November 2016

PUISI

NIKMAT - NYA
Nurul Fatchur R / Ida Novita D

Damainya malam bertabur bintang
Bersama semilir angin yang menerjang
Menghempaskan derai kekosongan
Bersama kegelapan senja yang menjelang
Adakah nikmat dalam bayangan ?

Ketika bunga bermekaran
Hujan datang beriringan
Semut - semut bersalaman 
Di bawah daun yang berguguran
Apakah nikmat yang kau dambakan ?

Ketika senyuman membasuh tangisan
Kebahagiaan luluhkan kesedihan
Kebersamaan leburkan kesepian
Kekayaan menepis kemiskinan
Masih adakah nikmat yang kau dustakan ?

Minggu, 09 Oktober 2016

Prinsip Perencanaan pembelajaran



A.    Pengertian perencanaann pembelajaran

Perencanaan penting untuk pembelajaran di Sekolah Dasar karena memungkinkan siswa diberi kesempatan terbaik untuk memperoleh kemajuan dalam perkembangan dan belajar. Guru dapat memahami peranannya dan tugas-tugas yang harus dicapai siswa untuk berkembang dan belajar. Guru menyediakan sumber sumber belajar untuk mendukung proses belajar.
Perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan.  
Roger A. mengemukakan bahwa “Perencanaan adalah proyeksi (perkiraan Kaufman (Harjanto 1997:2) tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan asbah dan nilai. Perencanaan sering juga disebut sebagai jembatan yang menghubungkan kesenjangan atau jurang antara keadaan masa kini dan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang.
Perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien. Berpangkal dari pemahaman tersebut, maka perencanaan mengandung enam pokok pikiran yaitu :

  1. Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan.
  2. Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya.
  3. Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan usaha-usaha.
  4. Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu dapat beranekaragam dan    merupakan alternatif yang mungkin ditempuh.
  5. Penilaian alternatif yang paling baik, dalam arti mempunyai efektifitas dan efisiensi yang paling tinggi perlu dilakukan.
  6. Alternatif yang paling tinggi perlu diperinci sehinggan menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan apabila akan dilaksanakan.

Ibrahim (1993) dalam bukunya Pengertian perencanaan pembelajaran mengatakan bahwa “Secara garis besar perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang digunakan untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, serta alat atau media apa yang diperlukan. Dengan perencanaan pembelajaran, guru dapat memperkirakan, mempersiapkan, dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini guru mempersiapkan segala sesuatunya agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Bunghart dan Trull ( Sagala : 2003) menyatakan bahwa “Perencanaan adalah awal dari semua proses yang rasional, daan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan dalam konteks pembelajaran. Perencanaan pembelajaraan yang diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, pengunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu alokassi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan”.
Toeti Soekamto (1993) mendefinisikan perencanaan pembelajaran sebagai usaha untuk mempermudah proses belajar-mengajar maka diperlukan perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pengembangan pembelajaran yang merupakan sebagai system yang intergrasi dan terdiri dari beberapa unsur yang paling berinterakssi.
Pengertian lain tentang perencanaan pembelajaran dikemukakan oleh Nana Sudjana (1998) yang mengemukakan bahwa perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon ) komponen-komponen pembelajaraan, sehingga arah kegiatan ( tujuan ), isi kegiatan ( materi ) , cara penyampaaian kegiatan ( metode dan teknik ) serta bagaimana mengukurnya ( evaluasi ) menjadi jelas dan sistematis”. Ini berarti perencanaan pembelajaran pada dasarnya mengatur dan menetapkan komponen-komponen tujuan, bahan, metode atau teknik, serta evaluasi atau penilaian.
Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling nberhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada di dalam pembelajaran atau dengan pengertian lain yaitu suatu proses mengatur, mengkoordinasikan, dan menetapkan unsur-unsur atau komponen-komponen pembelajaran. Unsur atau komponen yang dimaksud adalaah :
1.      Ke mana pembelajaran tersebut diarahkan ?
2.      Apa yang harus dibahas dalam proses pembelajaran tersebut ?
3.      Bagaimana cara melakukannya ?
4.      Bagaimana pula mengetahi berhasil tidaknya proses pembelajaran tersebut ?

Persoalan pertama berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran tersebut, persoalan kedua berkaitan dengan bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa, persoalan ketiga berkaitan dengan strategi atau metode apa yang biasa digunakan untuk menyampaikan bahan ajar tadi, dan persoalan terakhir berkaitan dengan penilaian atau evaluasi yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran.

B.     Prinsip-prinsip Perencanaan Pembelajaran

Berdasarkan pengertian-pengertian pembelajaran dapat ditarik suatu penegasan, bahwa perencanaan pembelajaran adalah sebagai kegiatan yang terus menerus daan menyeluruh, dimulaai dari penyusunan suatu rencana, evaluasi pelaksanaan dan hasil yang dicapai dari tujuan yang sudah ditetapkan.
Dalam prakteknya, pengembangan perencanaan pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsipnya sehingga proses yang ditempuh dapat dilaksanakan secara efektif. Seorang guru yang ingin melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, harus mengetahui prinssip-prinssip perencanaan, seperti yang dikemukakan oleh Sagala (2003) yang meliputi:

1.      Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi pembelajaran.
2.      Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosespenentuan target pembelajaran.
3.      Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran.
4.      Mengumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
5.      Mempersiapkan dan mengkomunikassikan rencana-rencana daan keputesan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaaran kepada pihak yang berkepentingan.
        
Jika prinsip-prinsip itu terpenuhi, secara teoretik perencanaan pembelajaran itu akan memberi penegasan untuk mencapai tujuan sesuai scenario yang sudah disusun. Hal tersebut sejalalan dengan pendapat Mulyasa (2003) bahwa :
1.      Kompetensi yang dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran harus jelas, makin kongkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.
2.      Perencanaan pembelajaran harus sederhan dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan pembentukan kompetensi siswa.
3.      Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam perencanaan pembelajaran harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan.
4.      Perencanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya.

Terkait dengan pendapat diatas, Oemar Hamalik (1980) mengemukakan tentang dasar-dasar atau prinsip perencanaan sebagai berikut :

1.      Rancangan yang dibuat harus disesuaikan dengan tersedianya sumber-sumber.
2.      Organisasi pembelajaran harus senantiasa memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat sekolah.
3.      Guru selaku pengelola pembelajaran harus melaksanakan tugas dan fungsinya dengan penuh tanggung jawab.
4.      Faktor manusia selaku anggota oprganisasi senantiasa dihadapkan pada keterbatasan.

Oemar Hamalik juga mengemukakan bahwa kegiatan perencanaan yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1.      Rencana adalah alat untuk memudahkan mencapai tujuan.
2.      Rencana harus dibuat oleh para pengelola atau guru yang benar-benar memahami tujuan pendidikan dan tujuan organisasi pembelajaran.
3.      Rencana yang baik, jika guru membuat rencana itu memahami dan memiliki keterampilan yang mendalam tentang membuat rencana.
4.      Rencana yang dibuat secara terperinci.
5.      Rencana yang baik jika berkaitan dengan pemikiran dalam rangka pelaksanaannya.
6.      Rencana yang dibuat oleh guru harus sederhana.
7.      Rencana yang dibuat tidak boleh terlalu ketat, tetapi harus fleksibel (luwes)
8.      Dalam rencana khususnya rencana jangka panjang perlu diperhitungkan terjadinya pengambilan resiko.
9.      Rencana yang dibuat jangan terlalu ideal, ambisius, sebaiknya lebih praktis-pragmatis.
10.  Sebaiknya rencana yang dibuat oleh guru juga memiliki jangkauan yang lebih jauh dapat diramalkan keadaan yang mungkin terjadi.

Berdasarkan uraian diatas, maka perencanaan pembelajaran itu harus dapat mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki siswa secara optimal, mempunyai tujuan yang jelas dan teratur serta dapat memberikan deskripsi tentang materi yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran seperti yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1.      Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru.
2.      Membatasi sasaran berdasarkan kompetensi (tujuan) yang hendak dicapat.
3.      Mengembangkan alternatif-alternatif pembelajaran yang akan menunjang kompetensi (tujuan) yang telah ditetapkan.

C.    Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran
Salah satu faktor yang membawa keberhasilan itu ialah guru tersebut senantiasa membuat perencanaan mengajar sebelumnya. Pada garis besar, perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Sagala (2003) bahwa : “ Tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip fundamental tetapi juga mengembangkan sikap yang positif terhadap program pembeljaran, meneliti dan menentukan pemecahan masalah pembelajaran. Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokassi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan”.
Tujuan perencanaan itu memungkinkan guru memilih metode mana yang sesuai sehingga proses pembelajaran itu mengarah dan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Bagi guru, setiap pemilihan metode berarti menentukan jenis proses belajar mengajar mana yang dianggap efektif untuk mencapai tujuan yang telah dirumuaskan. Hal ini juga mengarahkan bagaimana guru mengorganisasikan kegiatan-kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dipilihnya. Dengan demikian betapa pentingnya tujuan itu diperhatikan dan dirumuskan dalam setiap pembelajaran, agar pembeljaran itu benar-benar dapat mencapai tujuan sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum.
Terdapat juga beberapa fungsi yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik (2001) dalam buku Belajar dan Pembelajaran, (Hernawan, H A) bahwa pada garis besarnya perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai berikut :  
1.      Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu.
2.      Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
3.      Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaraan yang diberikan dan prosedur yang digunakan.
4.      Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa , minat-minat siswa dan mendorong motivasi belajar.
5.      Mengurangi kegiataan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi yang baik dan metode yang tepat.
6.      Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up to date pada siswa.

Maka secara hakiki tujuan yang paling mendasar dari sebuah perencanaan pembelajaran adalah sebagai pedoman atau petunjuk bagi guru, serta mengarahkan dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan fungsi dari perencanaan adalah :

1.      Mengorganisasikan dan mengakomodasikan kebutuhan siswa secara spesifik.
2.      Membantu guru dalam memetakan tujuan yang hendak dicapai .
3.      Membantu guru dalam mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar.

Makalah Sistem Pencernaan



SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Konsep Dasar IPA SD
Yang dibina oleh Bapak Drs. Heru Agus Triwidjaja, M.Pd


Oleh Offering E5
Dwi Rachmawati                    (150151604052)
Dwi Ratnasari                                     (150151602342)
Ida Novitadewi                       (150151603954)
Mentari Dewita Putri              (150151605264)
Nurul Fatchur Rohman           (150151604728)






UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
Maret 2016



BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang Penulisan Makalah


Tubuh manusia terdiri atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanakan. Agar dapat melaksanakan fungsinya, tubuh memerlukan energi untuk melakukan berbagai aktifitas. Untuk melakukan aktifitasnya, Setiap makhluk hidup pasti memerlukan makan karena makanan merupakan sumber energi pada makhluk hidup. Namun, makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi tubuh. Di dalam tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan penting dalam proses pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan. Jika ada salah satu organ yang mengalami gangguan maka sistem pencernaan di dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.
Fungsi utama makanan bagi tubuh adalah untuk pertumbuhan dan menjaga tubuh agar tetap sehat. Makanan yang masuk ke dalam tubuh kita akan diolah melalui proses pencernaan. Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan menjadi zat-zat makanan yang dapat diserap tubuh. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan ini disebut alat pencernaan. Agar makanan yang dicerna dapat diserap oleh tubuh dengan baik, maka alat pencernaan haruslah dalam keadaan sehat. Melalui alat pencernaan itulah zat-zat makanan diolah terlebih dahulu, baru kemudian diserap oleh tubuh.
Dan di dalam tubuh juga terdapat kelenjar pencernaan, serta dalam proses pencernaan makanan tidaklah semulus yang kita bayangkan , dalam mencerna makanan saluran pencernaan makanan ekerja sangat ekstrim dalam mencerna makanan. Dengan hal itu terkadang pula kita merasakan akibat dari sistem pencernaan makanan yang kurang baik, yaitu terdapat gangguan pada sistem pencernaan, akibatnya muncullah berbagai macam penyakit dengan segala penyebab .untuk itu disini kita juga akan membahas itu serta hubngan pencernaan makanan dengan pencernaannya yang akan mengakibatkan kegemukan atau hal-hal yang dapat mengakibatkan seseorang menjadi gemuk atau kurus.

1.2        Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan ?
2.      Bagaimana saluran pencernaan pada manusia ?
3.      Apa saja gangguan pada sistem pencernaan dan bagaimana cara pencegahannya ?

1.3        Tujuan Penulisan Makalah

1.      Mengetahui pengertian sistem pencernaan
2.      Mengetahui saluran pencernaan pada manusia
3.      Mengetahui gangguan pada sistem pencernaan dan cara pencegahannya

BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan adalah sistem yang memproses mengubah makanan serta menyerap sari makanan yang berupa Nutrisi-nutrisi yang di butuhkan oleh tubuh manusia. sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana ini terjadi dengan bantuan Enzim sehingga mudah di cerna tubuh. sistem pencernaan pada manusia meliputi mulut,kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam seperti berikut.
1.       Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2.      Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil. Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan.
Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
1.      Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
2.      Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
3.      Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
4.      Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim, terdapat di lambung.
5.      Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
6.      Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.


2.2     Saluran Pencernaan Manusia
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
1.  Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :  
a.  Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini.
Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi. Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf.
b.  Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam.
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut papila
c.   Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
1.      Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2.      Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3.      Kelenjar sublingualis,  terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut.
Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
2.    Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung.Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).
3.     Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.
Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut
.
Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung. Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
4.      Usus Halus

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari
a.       Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventriculus. Terjadi proses pemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar  25 cm/0,2 m
b.      Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan duodem dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m
c.       Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari – sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m.
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1.       Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
2.      Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3.      Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1.      Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2.      Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3.      Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4.      Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5.      Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili (Lihat gambar diatas). Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.

5.  Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar  berikut ini.
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).

6.  Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
2.3 Gangguan Pada Sistem Pencernaan
Beberapa kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan antara lain:

1.      Diare
·         Disebabkan oleh bakteri atau infeksi kuman sehingga mengganggu penyerapan air pada feses oleh usus besar
·         Buang air besar yang terlalu sering dan berair
·         Menyebabkan tubuh kehilangan air atau dehidrasi
·         Upaya mengatasi dengan pemberian oralit atau larutan garam dan gula
2.      Konstipasi (Sembelit)
·         Kesulitan dalam buang air besar
·         Jika penyakit ini terus di pertahankan selama 2 minggu atau lebih tanpa adanya nasihat dari dokter maka akan menyebabkan kanker usus besar, gangguan hormonal atau penyakit autoimun.
·         Disebabkan karena feses terlalu lama di simpan di dalam usus besar sehingga terjadi penyerapan air yang terlalu banyak oleh usus besar dan menyebabkan feses menjadi kering serta susah di keluarkan.
3.      Gastritis
·         Peradangan pada dinding lambung.
·         Menyebabkan rasa nyeri pada lambung.
·         Disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, stress, alergi dan reaksi terhadap alkohol seperti aspirin.

4.      Maag
·         Disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan.
·         Maag menyebabkan lambung menjadi perih di sebabkan oleh asam lambung yang meningkat karena kita memakan-makanan yang pedes
·         Upaya mengatasinya adalah makan teratur, makan-makanan seperti roti,singkong,nasi,dll.
·         Sebaiknya jangan memakan makanan pedas, keras, asam dan minum-minuman berakohol.
5.      Disentri
·         Penyakit menyerang pada usus besar
·         Disentri disebabkan oleh infeksi parasit Mycobacterium dysentriae
·         Gejala yang dialami penderita adalah:
a.       Buang air besar dengan tinja berdarah
b.      Diare encer dengan volume sedikit
c.       Buang air besar dengan tinja bercampur mucus
d.      Nyeri saat buang air besar
6.   kolera
·         Gejala diare yang hebat : muntah, kehausan dan kejang otot.
·         Disebabkan oleh baktery Vibrio cholerae
·         Gejala yang ditimbulkan penyakit kolera:
a. Diare yang encer dan berlimpah tanpa di dahului oleh rasa mulas atau tenesmus
b. feses yang semula berwarna berubah menjadi warna cairan putih keruh dan berbau manis menusuk
c. Diare terjadi berkali-kali dan dalam jumlah yang cukup banyak.
·         Pencegahan penyakit kolera
a.       Kebersihan air
b.      Buanglah kotoran pada tempatnya

7. Apendisitis (Usus Buntu)
·         Disebabkan adanya peradangan pada apendik (usus buntu)
·         Gejala;
a.       Badan lemah
b.      Kurang nafsu makan
c.       Penderita nampak sakit
d.      Di perut terasa nyeri
·         Upaya mengatasi : operasi pemotongan apendik yang terinfeksi apendectomy.
8.      Tipus
·         Gejala: muntah, demam tinggi dan mudah letih.
·         Disebabkan oleh bakteri Salmonella thyposa 
·         Pencegahan penyakit tipus

a. menjaga kebersihan makanan

9.       Cacingan

Cacing kremi, Cara telur cacing ini masuk ke dalam sistem pencernaan ialah melalui makanan dan minuman mentah dan tidak bersih. Anak-anak yang mempunyai kebiasaan menggigit-gigit jari dan bermain di tempat yang becek-lembap berpeluang terkena penyakit ini. Karena telur cacing kremi suka berada di air atau tanah yang tidak bersih.

Gejala penyakit cacing keremi yaitu gatal-gatal pada liang dubur atau liang hidung. Jika parah, mata anak yang menderita cacing kremi tampak agak berbusa.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat cacing yang sesuai dan dosis yang tepat atau memakan biji petai cina sebanyak-banyaknya agar cacingnya mati dan keluar bersama tinja.
10.  Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Sistem pencernaan adalah sistem yang memproses mengubah makanan serta menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang di butuhkan oleh tubuh manusia.
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus.
Terdapat beberapa gangguan yang menyerang sistem pencernaan, seperti diare, Konstipasi (Sembelit), Gastritis, Maag, Disentri, Kolera, Apendisitis (Usus Buntu), Tipus, Cacingan, Hemeroid/Wasir/Ambeyen

3.2  Saran
DAFTAR RUJUKAN
                  https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan